//=time() ?>
Ini salah satu teman di instagram dulu yang saya gambar beberapa kali. Saya mix and match portrait-nya dengan fashion yang ideal dari perspektif saya, dan cocok dengan gaya gambar saya.
Semenjak kuliah dan setelah lulus, saya banyak bereksplorasi dengan portrait. Portrait wanita apalagi, mulai dari fanart dan comission, saya melakukan exercise untuk push kemampuan saya menggambar portrait, sampai akhirnya saya terjun bebas ke background art.
Adegan yang paling saya ingat adalah dua adegan ketika Makoto menghadap awan cumulonimbus seakan melihat sesuatu dari objek tersebut. Satu seperti mengadu, satu seperti bersyukur. Yang jadi pertanyaan adalah, kenapa memandangi awan cumulonimbus?
@theschuberts Saya mengajukan draft pertama dengan pendekatan image area pinggiran bangunan-bangunan di Kircon yang padat penduduk. Konsep ini belum masuk ke objektif dari artwork cover yang fresh dan on point.