//=time() ?>
Kalian itu memang malas – tak penting karena cuaca atau turunan. Yang jelas, kalian sudah punah kalau kami tak datang menata masalah dan sengketa kalian, menyeret kalian ke peradaban, mengurus harta alam kalian. Pada kami, berterimakasihlah kalian.
TUAN KOLONIALIS KALIAN 🔪
Sungai-sungai di kota lama Betawi, circa 1930. Selain jadi tempat orang mandi dan mencuci, kali juga masih jadi jalan raya bagi sebagian kalangan.
Riwayat [mendiang] hutan kita.
Satu pemandangan di sekitar Sungai Meriam, Kalimantan Timur dari sebalik lensa fotografer Prancis, Pierre Wayser, circa 1977.
Orang-orang Punan dalam litograf yang dibuat dari sketsa penjelajahan Carl Bock di timur dan selatan Kalimantan pada 1879.
Punan suku pengembara yang belakangan ini kian banyak bermukim di kampung, antaranya karena rusaknya hutan membuat ruang hidup mereka pun kian terbatas.
Kurang lebih @yerryant_, beda pendekatan saja. I Wayan Turun sepenuhnya "memanusiakan" mereka.
Basuki Abdullah masih melekatkan keistimewaan seperti kepala berlingkar cahaya – ini berkaitan dg pandangan Basuki sebagai seorang Katolik.
Kelahiran Yesus, Basuki Abdullah, 1930-an.
Banjir di Jawa. Lukisan Raden Saleh ini mengabadikan bah yang menenggelamkan wilayah selatan Jawa tengah, ujung Februari 1861.
Berhari-hari, banyak tempat di karesidenan Banyumas, Bagelen, Kedu, Yogyakarta, dan Surakarta terendam dan silam oleh banjir. https://t.co/TwmvnyGSew
pohon²poen ada koepingnja : djangan membitjarakannja gerak-gerik militer!
Sebuah poster propaganda jelang datangnya bala tentara Jepang di Hindia.
Sungai Ciliwung di dekat Meester Cornelis Jatinegara. Orang² mandi dan mencuci pakaian.
Potret diwarnai dg tangan. Circa 1901-03